Rabu, 02 November 2016

LIMBAH BENGKEL ALAT BERAT DAN CARA PENANGGULANGANNYA


ABSTRAKSI
Limbah merupakan Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomis lagi. Namun dalam pemanfaatannya limbah bisa didaur ulang untuk menjadikan limbah kembali mempunyai nilai ekonomis dengan cara didaur ulang.
PENDAHULUAN
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power train), serta sistem kendali. Pemanfaatan alat berat telah dilakukan sejak aman Romawi. Vitruviusdalam bukunya De architectura tercatat menggunakan derek sederhana.Dalam perkembangan teknologi dan masuknya era globalisai setiap orang ataupun lembaga/organisasi atau perusahaan berlomba–lomba untuk menemukan sesuatu yang baru ataupun memperbaiki benda yang sudah ada untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas dari benda tersebut.
Namun semakin cangih ataupun tingkat efesinsinya semakin tinggi, benda/alat tersebut akan menimbulkan limbah baik dalam penggunannya maupun dalam proses pembuatan benda /alat tersebut. Sebagai salah satu contoh dalam dunia transportasi, kendaraan dapat memudahkan orang ataupun barang untuk dapat sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu, dan membuat alat berat agar mempermudah pembuatan gedung, jalan dll. Namun dalam melakukan perawatannya kendaraan terutama alat berat atau kendaraan alat berat ternyata menghasilkan limbah, baik limbah cair maupun limbah udara.
Dalam penulisan ini akan disajikan landasan teori tentang limbah dan limbah apa saja yang dihasilkan terutama oleh alat-alat berat serta cara menanggulanginya.
PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ada dalam tulisan ini adalah limbah apa saja yang dihasilkan oleh kendaraan alat berat sperti exavator, wheel loader, vinniser dll. Bagaimana cara penanggulangannya serta bagaimana cara untuk mengendalikan akibat dari dampak limbah yang ditimbulkan.
TUJUAN
  1. Mengetahui limbah apa saja yang dihasilkan oleh kendaraan alat berat.
  2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh libah kendaraan alat berat.
  3. Mengetahui bagamana cara mencegah timbulnya limbah dari alat berat
  4. Mengetahui bagaimna cara mengendalikan akibat dari dampak limbah alat berat.
LANDASAN TEORI
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat.
Limbah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung dilihat dari fisik limbah tersebut.
Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2, HCL, NO2. dan lain-lain.
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
  • Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
  • Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
  • Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
  • Limbah domestik; yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain, yakni limbah B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang bisa berupa padat, cair dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3 sendiri masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak lagi.
METODE PENULISAN DAN DATA
Dalam penulisan ini, penulis melakukan pengambilan data yang diperlukan guna menganalisa permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini. Penulis melakukan kegiatan dengan beberapa metode antara lain:
1.    Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan teori dan bahan dari buku, surat kabar dan media online yang menyangkut permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan.
2.    Studi Lapangan
Penulis mengamati dan mengambil data yang akan diangkat untuk dibahas pada penulisan dari lokasi penelitian.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bengkel alat berat tidak dipungkiri lagi untuk saat ini sangat berguna dan sangat membantu bagi sebuah perusahaan kontraktor untuk merawat atau memperbaiki alat beratnya tersebut, namun disamping itu bengkel alat berat juga dapat menghasilkan limbah sebagai berikut :
  1. Oli bekas (limbah cair), dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem tanah dan dapat merusak kemurnian air tanah.
  2. Sekrap besi, filter solar. Udara, oli, tromol rem bekas dll (limbah padat) dapat mengotori lingkungan dan dapat mngakibatkan luka jika terinjak.
  3. Karbon monoksida/CO (limbah gas) dapat memperbesar kebocoran lapisan ozon (O3), gangguan pernafasan, keracunan dan kematian.
Di bengkel-bengkel resmi limbah yang dihasilkan sama persis dengan limbah yang dihasilkan oleh bengkel biasa, yang membedakan adalah dari cara memperlakukan limbah itu sendiri. Di bengkel biasa  limbah oli biasa tercecer dimana-mana sehingga tanah menjadi tercemar, limbah padat sering bertebaran dimana-mana sehingga lantai/tanah tercemar limbah logam dan untuk limbah gas yang berupa gas CO sering tidak diperhatikan karena tak berbentuk, padahal gas tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, disamping limbah yang dtimbulkan tadi terdapat juga polusi suara yang dihasilkan kendaraan.
Untuk mencegah, menanggulangi serta mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh limbah yang dihasilkan oleh alat berat, dapat dengan cara sebagai berikut :
  1. Limbah cair (oli bekas) dapat ditampung ditampung dalam bak penyimpanan/drum untuk di daur ulang menjadi pelumas dengan proses penyaringan dan menambahkan zat kimia tertentu.
  2. Limbah padangan carat (Sekrap besi, busi bekas dan tromol rem bekas) dapat dikumpulkan pada tempat tertentu untuk dapat di daur ulang kembali menjadi onderdil baru menurut jenis bahannya dengan cara peleburan.
  3. Limbah gas (karbon monoksida) dan polusi suara  dapat ditanggulangi dengan cara menyediakan pipa elastis yang didalamnya terdapat saringan khusus dan terhubung langsung dengan knalpot sepeda motor.
Dengan cara-cara seperti diatas untuk menanggulangi dan mengurangi dampak dari limbah alat berat yang ada di bengkel akan berdampak positif, akan tetapi jika untuk mencegah timbulnya limbah selama barang/alat masih diperlukan untuk membantu dan meringankan pekerjaan, limbah akan sangat sulit untuk dihilangkan ataupun dicegah.
Kesimpulan :
Jadi lingkungan merupakan suatu acuan yang perlu kita pahami dalam memelihara, menjaga dan melestarikannya lingkungan hidup dan sumber daya alam yang berkelanjutan. Indonesia sendiri termasuk negara berkembang, mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi modern yang saat ini banyak sekali teknologi baru untuk membantu dalam suatu bidang. Persoalan kerusakan lingkungan rumah tangga atau bengkel saat ini sudah sangat kompleks dan menghawatirkan. Maka dari itu perlu kesadaran dari berbagai pihak untuk ikut menangani pemcemaran lingkungan.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/water_polution
http://sutantoga.blogspot.co.id/2013/09/limbah-bengkel.html
http://www.theceli.com/dokumen/produk/pp/1999/41-1999.html