BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah kedalam banyak bidang ilmu
pengetahuan, tidak terkeciali dalam bidang teknik otomotif. Perkembangan
otomotif sekarang ini sangatlah pesat. Kehidupan sekang ini tidak jauh dari
transportasi sperti kendaraan motor, mobil dan yang lainnya karena sudah
menjadi kebutuhan sebagai alat transportasi dalam mendistribusikan bidang
sandang, pangan dan papan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dibidang
teknik otomotif, terdapat banyak sistem seperti sistem penggerak, chasis,
electrical, pendingin, bahan bakar, pengereman dll. Dalam pengaplikasian ilmu
otomotif agar dapat melakukan perawataan pada mesin. mesin beroperasi sesuai
kebutuhan manusia akan mengalami penurunan performa dari setiap sistem yang ada
dikendaraan tersebut, maka dari itu perlu dilakukan service berkala sesuai
dengan kerusakannya.
Dalam
suatu kendaraan yang menggunakan sistem pendingin air sangat baik digunakan
pada sebuah mesin, untuk menjaga atau menstabilkan suhu panas mesin yang
ditimbulkan. Kendala yang terjadi pada sistem pendingin yang mengalami over
heating dan akibatnya mempengaruhi pada kinerja mesin yang dapat berkurang.
Terjadinya panas berlebih (over heat) pada sistem pendingin mesin, dalam arti
tidak tercapainya suhu kerja mesin yang tidak diinginkan mesin saat beroperasi.
Maka itu diperlukan sistem pendingin pada mesin, untuk menjaga kestabilan panas
yang timbul akibat proses pembakaran diruang bakar, dan gesekan antara satu
dengan yang lainya. Apabila suhu mesin sudah tidak lagi terkendali dari pada
sistem pendingin mesin, maka kerusakan akan terjadi pada komponen sistem pendingin
tersebut. Setiap kendaraan pasti memiliki kendala atau kerusakan. Akan tetapi
bila suhu mesin terlalau tinggi akan mengakibatkan gangguan pada komponen
mesin.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Mengapa terjadinya
over heat sehingga daya mesin dapat berkurang.
2. Mengapa terjadi
kebocoran pada sistem pendingin.
3. Mengapa kepala
selinder dapat menjadi lengkung atau baling.
1.3
Batasan
Masalah
Terbentuknya
batasan masalah yang terjadi karena luasnya ruang lingkup yang berkaitan dengan
tugas matakuliah teknik perawatan mesin, dan keterbatasan kemampuan, biaya,
waktu dan lain-lain. Maka permasalahan yang dibahas pada penelitian ini
meliputi, kenapa terjadi over heat, mengapa bisa terjadi kebocoran pada sistem
pendingin dan akibatnya kepala selinder dapat baling dan lengkung.
1.4
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penilitian ini adalah :
1. Memahami
sistem dan prinsip kerja pendingin pada kendaraan mobil ?
2. Memahami
fungsi dan komponen yang ada pada sistem pendingin mobil.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian Sistem Pendingin
Sistem pendingin adalah sekumpulan komponen tambahan pada
mesin untuk mencegah terjadinya engine overheat. Melalui sistem ini,
temperature mesin akan dijaga agar tidak berlebihan. Sehingga, meski mesin dipacu
dalam RPM tinggi serta dihidupkan dalam waktu yang lama, temperature mesin
tidak akan berlebihan. Ini akan membuat mesin bekerja secara efektif dan aman
dalam jangka waktu lama.
2.2
Fungsi Sistem Pendingin
Panas
akibat pembakaran yang berlebihan mengakibatkan komponen mesin akan mengalami
kenaikan temperatur yang berlebihan (over heating). Komponen-komponen seperti
torak dengan dinding selinder menjadi macet, dan kepala selinder akan menjadi
retak, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan sistem pendinginan. Fungsi sistem pendingin adalah sebagai
berikut:
1. Mengurangi
panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran bahan bakar dengan udara yang
dapat mencapai temperatur 25000 C, panas yang cukup tinggi ini dapat melelehkan
logam atau komponen lain, yang dapat menggangu kinerja sistem pendinginan.
2. Mempertahankan
temperatur mesin agar selalu pada temperatur kerja yang optimal.
3. Mempercepat
pencapaian temperatur kerjanya mesin, karena untuk mencegah terjadinya keausan
dan emisi gas buang yang berlebihan.
Sebaliknya bila mesin bekerja pada kondisi dingin dapat menyebabkan :
1. Keausan
lebih cepat.
2. Poros
bahan bakar.
3. Tumpukan
air dan endapan pada rumah engkol (crank case).
Itulah
sebabnya suhu mesin dalam beroperasi harus dikendalikan sesuai dengan ketentuan
sehingga menghasilkan efisiensi yang tinggi (Daryanto, 2010). Pada saat mesin
dipanaskan dengan cepat, dan pada saat beban puncak tinggi, mesin harus
didinginkaan dengan segera.
2.3 Jenis
Sistem Pendingin pada Kendaraan Bermotor
Berdasarkan
cara kerjanya, Sistem Pendingin kendaraan dibagi menjadi 2 yaitu sistem
pendingin dengan mengunakan pendingin udara (air cooling engine) dan sistem
pendingin air (water cooling). Banyak mobil mengunakan sistem pendingin air,
setiap jenis sistem pendingin tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian
masing-masing yang disesuaikan dengan tujuan pengunaan engine kendaraan
tersebut (Soekardi, 2005).
1. Sistem
Pendingin Air (water cooling)
Sistem
pendingin (Gambar 1) ini sangat baik digunakan karena sebagian panas dari ruang
bakar diserap oleh dinding selinder dan kepala selinder, akan tetapi
perawatanya lebih rumit, selain itu biaya yang dikeluaarkan untuk perawatan
sistem pendingin ini lebih besar dibandingkan dengan sistem pendingin udara.
Tapi banyak memiliki keuntunganya yaitu lebih aman, karena ruang bakar
diselimuti oleh air yang berada di water jacket, maka selain mendinginkan juga
berfungsi sebagai peredam bunyi. Selain itu juga pendinginan air baik untuk
kendaraan perjalanan jauh (Daryanto, 2002).
Gambar
2.1 Sistem
Pendingin Air
2. Mesin
pendingin udara
Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar
melalui sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar
tersebut. Panas tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperaturnya
jauh lebih rendah dibanding temperatur sirip pendingin. Untuk daerah mesin yang
temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang
lebih panjang dibanding di daerah sekitar silinder.
Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip
pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar temperatur
di sekitar sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung
secara sempurna. Aliran uadara ini kecepatannya harus sebanding dengan
kecepatan putar mesin agar temperatur ideal mesin dapat tercapai sehingga
pendinginan dapat berlangsung dengan sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor. Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya sedemikian rupa sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower yang fungsinya untuk menghembuskan udara. Penempatan blower yang digerakkan oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor. Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya sedemikian rupa sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower yang fungsinya untuk menghembuskan udara. Penempatan blower yang digerakkan oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.
Gambar 2.2 Sistem
Pendingin Udara
2.4 Komponen
– komponen Sistem Pendingin
Komponen-komponen
sistem pendingin air yang penting dan perlu di pelihara atau diservis adalah
radiator, tutup radiator, tangki reservoir, sabuk (belt), kipas pendingin,
thermostat dan pompa air.
Radiator
1. Radiator
Radiator memiliki
tiga bagian utama yaitu: inti radiator, tangki air bagian atas, dan tangki
bagian bawah. Radiator umumnya dibuat dari tembaga, tetapi kebanyakan sekarang
inti radiator terbuat dari aluminium, kecuali tangkinya yang terbuat dari logam
atau plastik. Fungsi dari radiator sebagai alat untuk mendinginkan air
pendingin dengan memanfaatkan udara luar yang mengalir dari sela-sela radiator
.Air dari radiator tersebut dikirim ke bagian-bagian yang di inginkan melalui
selang radiator, baik dari radiator ke blok selinder atau sebaliknya.
Gambar
2.3 Radiator
2. Pompa
Air (Water Pump)
Pompa
air merupakan salah satu komponen sistem pendingin yang digunakan sebagai
pendorong cairan pendingin, digunakan untuk membuat air mengalir secara teratur
tanpa memerlukan tenaga yang berlebihan untuk mengendalikanya. Tenaga yang
digunakan oleh pompa air untuk mensirkulasikan air pendingin diambil dari poros
engkol dengan perantara tali kipas yang terhubung oleh roda gigi, pompa air
berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin, yaitu menghisap dari radiator
dan menekanya ke dalam mantel air yang berada pada blok mesin. Pompa air (water
pump) akan memompa air pendingin dari water jacket ke radiator yaitu dengan
cara menekan cairan pendingin. Pada umumnya pompa air yang digunakan adalah
jenis pompa sentrifugal (sentrifugal pump). Pompa air ditempatkan dibagian
depan blok selinder dan digerakan oleh tali kipas atau timing
belt.
belt.
Gamba
2.4 Pompa
Air (Water Pump)
3. Thermostat
Thermostat
yang berfungsi untuk menahan air pendingin yang masih berada didalam water
jacket mesin agar bersirkulasi pada mesin saat suhu mesin masih rendah, dan
akan membuka saluran dari mesin ke radiator setelah temperatur kerja mesin
mencapai suhu idealnya. Katup thermostat berfungsi untuk menahan air pendingin
bersirkulasi saat suhu mesin yang rendah dan membuka lebar saluran dari mesin
ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. Katup thermostat
biasanya dipasang diantara selang radiator dan mesin yang dimaksudkan untuk
mencegah mengalirnya air pendingin dari radiator ke engine. Thermostat dirancang untuk mempertahankan
agar temperatur cairan pendingin dalam batas yang diijinkan. Pada umumnya
efisiensi operasi mesin yang tertinggi apabila temperaturnya kirakira pada 860–
800C, kerja Thermostat tergantung oleh suhu, apabila suhunya naik maka
thermostat membuka dan sebaliknya. Dengan demikian suhu mesin dapat
dikendalikan dan ini merupakan fungsi dari thermostat sebagai kendali suhu mesin. Jenis thermostat
yang digunakan adalah tipe wax pellet. jenis ini semacam lilit yang merupakan
bahan yang peka terhadap panas yang dapat mengembang pada saat panas dan
menyusut pada saat dingin. Efek lainya jika thermostat dilepas, air tetap
bersirkulasi dan berputar masuk ke dalam radiator.
Hasilnya mobil akan lama mencapai suhu kerja idealnya.
Hasilnya mobil akan lama mencapai suhu kerja idealnya.
Gambar
2.5 Thermostat
4. Water Jacket
Water jacket
engine adalah suatu sistem yang harus diisi ke dalam blok mesin karena
fungisnya yang dapat mempengaruhi kinerja dan material blok mesin. Pendinginan
water jacket engine untuk menjaga temperature dari blok mesin ketika mesin
beroperasi. Fungsi ini sangat penting mengingat temperature yang dihasilkan
pada ledakan piston begitu besar. Kesalahan apabila sistem ini tidak berjalan
adalah terjadi kelemahan material dari blok mesin karena temperature melebihi
yang diizinkan. Saat awal operasi, panas yang dihasilkan akan diserap, pada
kondisi ini air pada blok mesin belum beroperasi. Dibawah adalah grafik
perbandingan antara Power, Torsi dengan kecepatan suatu mesin. Pada kecepatan
rendah dalam arti mesin baru nyala mempunyai besaran torsi yang kecil, hal ini
karena terdapat panas yang hilang serap blok mesin.
Gambar 2.6 Perbandingan
Daya, Torsi, dan Kecepatan
Untuk sistem water jacket dipengaruhi oleh thermostat berupa sensor temperature yang dapat membuka ketika temperature tinggi (melebihi kapasistas). Ketika thermostat terbuka maka terjadi sirkulasi yang membuat air berjalan menuju radiator. Namun selama thermostat tetap tetutup air akan jatuh melalui direct manifold menuju pompa untuk disirkulasi di blok mesin kembali.
Dari block engine ke direct manifold ketika thermostat masih tertutup, air masuk ke pompa untuk disirkulaikan kembali. Sedangkan apabila thermostat terbuka air menuju radiator kemudian didinginkan dan turun kebawah melalui sistem gravitasi, setelah itu sebelum air masuk didalam bloc akan didorong menggunakan pompa air yang mendapat daya mengcouple dengan poros pendingin untuk radiator. Setelah itu akan kedalam blok-blok mesin. Sistem diblok mesin juga berupa celah diluar lubang silinder. Sehingga air tidak akan masuk kedalam sistem pembakaran. Untuk mencegah air masuk karena overhaul mesin, biasanya setiap pembongkaran diikuti dengan penggantian gasket. Pompa untuk air adalah pompa non displacement positive. Ketika mesin tidak hidup maka air akan tetap, sehingga membuat keadaan cenderung lembab. Kelembapan ini menimbulkan korosi. Dengan kata lain mesin harus dipanaskan secara teratur agar menjaga bloc dan sistemnya untuk water jacket agar tidak korosi.
Gambar 2.7
Water Jacket
5. Kipas
Pendingin yang digerakan oleh Poros Engkol
Tujuan
pemasangan kipas adalah untuk mempercepat proses pendinginan air didalam
radiator. Kipas pendingin ini terus menerus digerakan oleh poros engkol melalui
tali kipas yang digerakan oleh v-belt atau dengan tali kipas yang bergigi
(ribbet belt). kecepatan kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin dan hal
tersebut belum cukup besar, bila mesin
berputar pada kecepatan tinggi, kipas
juga berputar dengan cepat dan putaran menambah tahanan yang sama. Hal ini
menyebabkan kehilangan tenaga dan menimbulkan bunyi pada kipas. Untuk mencegah
hal tersebut maka biasanya antara pompa air dan kipas dipasang sebuah kopling
fluida.
6. Kipas
pendingin yang digerakan motor listrik
Pada
kipas pendingin yang digerakan oleh motor listrik terjadi pada saat temperatur
air pendingin panas, temperatur air pendingin dikirimkan ke motor listrik
melalui sinyal yang terdapat pada kepala selinder. Pada saat temperatur
meningkat, sinyal tersebut merangsang motor relay untuk mengerakan motor
listrik yang kemudian mengerakan kipas pendingin. Kipas motor listrik bekerja
pada saat dibutuhkan selain itu juga membantu mengurangi suara bising yang
ditimbulkan kipas pendingin.
7. Cairan
Anti Beku (Coolant)
Coolant
adalah suatu sarana atau media pendingin yang digunakan untuk menyerap panas
dari mesin. Coolant adalah suatu cairan yang mengandung zat kimia yang
digunakan untuk campuran pendingin air yang bahan dasarnya ethylene glycol.
Bahan kimia ini sangat beracun dan sangat berbahaya bila terkena langsung
dengan organ tubuh manusia sekitar 70
mg/kg berat badan.
8. Katup
Presure dan Katup Vacum Tutup Radiator
Apabila
volume air pendingin bertambah saat temperaturnya naik, maka tekananya juga
bertambah. Bila tekanan air pendingin mencapai 0.9-1,0 kg/cm2 pada 110- 1200C,
maka relief valve terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa over
flow sehingga sebagian air pendingin masuk kedalam tangki cadangan. Pada saat
temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti, maka dalam radiator
terjadi kevacuman. Akibatnya vacum valve terbuka secara otomatis untuk
menghisap udara segar mengganti kevacuman dalam radiator. kemudian diikuti
dengan cairan pendingin pada tekanan atmosfir apabila mesin sudah benar-benar
dingin.
9. Sirkulasi
Sistem Pendingin
Sistem
pendingin yang digunakan pada mesin Mitsubishi Galant 2500 cc adalah sistem
pendingin air yang menggunakan by pass vakum, kipas pendingin dan pompa air yang
digerakan oleh belt.
Bila Mesin Dalam Keadaan Dingin
Pendinginan
diberi tekanan pompa oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin dalam
keadaan masih dingin, air pandingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat
masih tertutup sehingga cairan bersirkulasi melalui selang by pass dan kembali
ke pompa air.
Bila Mesin Dalam Keadaan Panas
Setalah mesin menjadi
panas, thermostat terbuka dan katup by pass tertutup dalam by pass sirkuit.
Cairan pendingin setelah menjadi panas di dalam water jacket (yang menyerap
panas dari mesin) kemudian di salurkan ke radiator untuk didinginkan dengan
kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri.
Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water
jacket.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Flowchart
Perawatan Sistem Pendingin Radiator
Gambar
3.1 flowchart Sistem
Pendingin Radiator
3.2
Proses Perawatan Sistem Pendingin
Radiator
3.2.1
Alat dan Bahan
Pada
penelitian ini bahan yang diperlukan seluruh komponen sistem pendingin
radiator. Alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
1. Obeng
(-) dan(+).radiator cap tester.
2. Kompresor
dan air.
3. Sikat
kawat.
4. Kunci
10-11 ring/pass.
5. Kunci
12- 13 ring pass.
6. 1
(set) tools box.
7. 1
unit mobil Mitsubishi galant
Pada penelitian ini
perawatan ratdiator yang akan dilakukan di mobil Mitsubishi galant 2500cc. Mitsubishi
Galant 2500 cc merupakan salah satu merk mobil dari jepang yang sudah tidak
asing lagi di dunia otomotif mobil, bahkan Mitsubishi sendiri sering
menghasilkan mobil yang tunggu dan bertenaga cukup besar untuk melaju di
berbagai medan. Tabel 1 menunjukkan spesifikasi mesin Mitsubishi Galant 2500
cc. Sistem pendingin dapat berfungsi dengan baik apabila komponen-komponen dari
sistem pendingin tidak mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada sistem
pendingin harus diatasi sedini mungkin untuk mencegah kerusakan pada
komponen-komponen lain dari mesin, kerusakan yang terjadi pada komponen sistem
pendingin dapat diatasi sedini mungkin dengan melakukan perawatan secara
berkala. Dari hasil penelitian, sistem pendingin yang dipakai pada mobil
Mitsubishi Galant 2500 cc ini adalah sistem pendingin air (water cooling).
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa masalah yang terjadi pada
sistem pendingin yaitu kenapa terjadinya panas berlebih (over heat), mengapa
terjadi kebocoran pada sistem pendingin dan sampai mengakibatkan kepala
selinder menjadi lengkung atau baling. Hal ini dapat mempengaruhi dari pada
kinerja mesin, maka untuk mengatasinya perlu dilakukan perawatan dan perbaikan
secara berkala dan menganti komponen sistem pendingin yang mengalami kerusakan.
Dari hasil penelitian diatas seperti yang dipaparkan pada Tabel 2 dan Tabel 3,
dapat dilihat bahwa pada sistem pendinginan air (water cooling) mobil
Mitsubishi Galant 2500cc. komponen tersebut sangat berperan penting dalam
kendaraan, karena sistem pendingin ini mampu menjaga kestabilan suhu kerja
mesin dan mesinpun tidak cepat panas (over heat). Komponen sistem pendingin
dapat terganggu apabila terjadi kerusakan pada komponenkomponen tersebut
sehingga kinerja dari pada sistem pendingin tidak maksimal, maka untuk itu
penulis akan menerangkan bagaimana cara: pemeriksaan dan perbaikan sistem
pendingin hingga mencari trouble shooting.
Tabel 1.
Spesifikasi Mesin
Jenis Spesifikasi
Model Galant ST Ea5
Transmisi 5 MT/Aat With Invecs Tahun Pembuatan 1998-2005 Jumlah Silinder 6
Combustion Chamber Tipe Pentroof Fuel System ECI-Multi Compression Ratio
9.0-9.5:1 Total Displacement 2.498 cc Peak Power 120-129Kw (163-175 ps; 161-173
hp) at 5750 Peak Torque 223-230 Nm (164-170 lb ft) at 4500 rpm Diameter
Cylinder 81,0 mm Langkah Piston 80,8 mm Sistem Pendingin Water_Cooled Forced
Circulation Tipe Water Pum Centrifugal Impeller .
3.2.2
Cara Merawat Sistem Pendingin Radiaor
1.
Periksa Volume air Radiator
Periksa Volume air Radiator
Hal pertama yang harus dilakukan dalam merawat
radiator Mobil adalah memantau volume dari air radiator. Jangan sampai
kehabisan karena bisa berakibat fatal. Namun yang perlu diketahui adalah,
kurangnya volume air belum tentu terjadi kebocoran pada tangki air radiator.
Hal tersebut dikarenakan temperatur yang tinggi sehingga terjadi tekanan yang
tinggi pula di dalam radiator. Pada saat kondisi tersebut maka per yang berada
pada tutup radiator akan tertekan karena tekanan yang berlebih. Kemudian
tekanan tersebut disalurkan menuju reservior sehingga menimbulkan yang namanya
vakum. Kondisi tersebut juga berlaku sebaliknya, apabila tekanan mesin
mengalami penurunan maka vakum dapat menghisap air radiator. Jadi ketika volume
air radiator mengalami penurunan bukan karena terjadi kebocoran jadi jangan
terlalu panik. Apabila volume air berkurang sebaiknya segera dilakukan
pengisian.
2. Jangan Gunakan Air Keran
Gambar
3.3 Jangan Gunakan Air Keran
Pada saat melakukan pengisian air radiator
sebaiknya menghindari menggunakan air keran atau air mineral. Hal tersebut
dikarenakan fungsi air radiator adalah mendinginkan mesin dan juga sebagai
pencegah agar tidak timbul karat. Namun penggunaan air keran atau mineral dapat
menimbulkan resiko korosi karena terdapat kandungan zat besi di dalam air
keran. Selain hal tersebut, penggunaan air keran atau mineral bisa memperpendek
umur dari radiator. Jadi jika ingin radiator Mobil Anda awet sebaiknya
menggunakan cairan khusus yang memang disarankan seperti Radiator Coolant.
3.
Menguras Air Radiator
Demi menjaga kondisi
air radiator agar tetap melakukan fungsinya dengan sebaik-baiknya, maka
pengurasan tangki air radiator sangat diperlukan. Hal tersebut tentunya
bertujuan supaya kondisinya tetap maksimal sehingga saat mendinginkan mesin
juga sempurna. Untuk waktu dalam menguras air radiator berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. untuk mengetahui lebih jelasnya Anda bisa membaca buku
panduan yang sudah disediakan pihak produsen Mobil saat membelinya. Sebagai
contoh misalnya pada Mobil Kijang Innova atau Toyota Avanza,
yang dimana pergantian air radiatornya setelah
menempuh jarak 160 ribu km. Namun untuk pergantian pertama dan interval kedua
di angka 80 ribu kilometer.
4.
Pemilihan Radiator Coolant yang Tepat
Pemilihan Radiator Coolant yang Tepat
Gambar
3.4 Air Coolant
Dalam melakukan pemilihan air radiator tidak
boleh sembarangan. Hal tersebut dikarenakan pada saat radiator panas maka akan
terjadi reaksi kimia. Apabila radiator coolant tidak sesuai dengan mesin Mobil
maka bisa menyebabkan keropos atau karatan, bahkan sel-sel radiator dapat
tersumbat karena timbulnya endapan. Jadi sebaiknya untuk memilih radiator
coolant mengikuti saran dari pihak pabrikan Mobil.
5. Periksa Selang – selang Radiator
Periksa
Selang/ Water jaket jika ada kebocoran maka harus diganti. Fungsi dari water
jacket untuk mengalirkan sirkulasi air coolant kebagian bagian radiator
sehingga coolant dapat mendinginkan mesin dan melepas panas pada mesin.
6. Periksa kipas dan vbelt kipas radiator
Pemeriksaan kipas dan vbelt dengan melihat lalu periksa
kekencangan vbelt pada kipas, jika kendor maka hanya dikencangkan saja. Jika
vbelt sudah haus maka harus dilakukan penggantian.7. Cek Tutup Radiator
Hal terakhir yang harus diperhatikan dalam
merawat radiator Mobil adalah jangan lupa menutup rapat tutup radiator setelah
membukanya. Jadi pada saat temperatur mesin dalam keadaan panas maka radiator
coolant tidak akan keluar. Selain itu jangan lupa melakukan pengecekan kondisi
sistem kerja pada radiator seperti selang, reservior, tutup dan lainnya.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian
penulis dapat menguraikan beberapa data tentang sistem pendingin mesin
Mitsubishi Galant 2500cc, maka dapat diambil simpulan bahwa ada sistem
pendingin yang digunakan mesin Mitsubishi Galant 2500cc adalah sistem pendingin
air komponenya yang terdiri dari: radiator, pompa air, thermostat, kipas
pendingin, tangki cadangan dan mantel pendingin. Permasalahan yang sering
terjadi adalah kebocoran, kotoran yang banyak mengendap di radiator, sehingga
mempengaruhi kinerja sistem pendingin. Daya mesin yang berkurang akibat terjadinya
over heat pada sistem pendingin sehingga
merusak dari pada ruang kerja pembakaran pada mesin. Kebocoran pada sistem
pendingin akibat perawatan dan pemasangan yang tidak tepat sehingga menimbulkan
kebocoran pada sistem pendingin mesin yang mengakibatkan mesin menjadi over
heat. Panas dan tekanan berlebih dapat membengkokan kepala selinder (cylinder
head), terutama yang terbuat dari aluminium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar